Rabu, 07 Juli 2010
Sepertiga (1/3) Ruang Mahasiswa
Sambutan Ketua MPM REMA UNY
Amiruddin Shafa
Saya sampaikan salam hormat dan bangga saya kepada seluruh mahasiswa baru Universitas Negeri Yogyakarta.
Assalamu’alaikum warahmatullah wabarakatuh
Menjadi orang yang memasuki sebuah daerah baru dan tidak mengenal siapa-siapa, bingung harus kemana dan melakukan apa, tidak tahu arah dan tidak tahu peta. Itulah yang dirasakan saat kita memasuki sebuah tahap baru dalam hidup ini, begitu pula seseorang yang menjadi mahasiswa baru, kita akan merasakan hal yang sama.
Saat kaki pertama kali melangkah,saat itu pulalah begitu banyak hal yang akan menghampiri kita karena dalam diri kitalah terdapat sebuah potensi yang sangat luarbiasa sebagai pemuda, potensi yang mungkin tidak akan pernah bisa kita banyangkan. Maka dari sanalah kita memasuki ruang-ruang yang ada dalam dunia kampus, dunia Mahasiswa, di Universitas Negeri Yogyakarta.
Ruang Antara
Menjadi hal yang pasti kita lalui sebagai seorang Mahasiswa, kita pernah merasakan apa yang ada di bangku Sekolah Menengah Atas (SMA), dan jenjang pendidikan sebelum-sebelumnya. Bukan zamanya kita masih berada dalam dunia bermain, dunia coba-coba atau dunia dimana kita masih disibukkan dengan ujian nasional. Kita sudah terlepas dari itu semua, saatnya kita untuk berfikir berbeda jauh kedepan dan sekarang.
Mengenali diri lalu mengembangkan potensi yang ada dalam diri kita itulah hal yang sangat penting bagi kita nantinya, berbekal dari apa yang ada dalam diri kita dengan berbagai idealisme yang kita bangun, inilah yang nantinya akan menjadi modal besar dari diri kita untuk menghadapi dunia.
Indonesia telah kehilangan hutan aslinya sebesar 72 persen [World Resource Institute, 1997], Indonesia merupakan negara paling korup dari 16 negara Asia Pasifik yang menjadi tujuan investasi para pelaku bisnis [Political & Economic Risk Consultancy, Maret 2010]. Dua realita yang kami hadirkan disini merupakan sebuah keprihatinan bangsa ini,sekali lagi yang akan menjadi korban adalah rakyat. Sudah sepatutnya kita sebagai agen perubah (agen of change) yang harus memiliki tindakan nyata dalam menghadapi masalah bangsa ini, bersama dan dimulai dari diri sendiri dan hal yang paling kecil yang bisa kita lakukan.
Di tahun 2010 ini jika kita melihat beberapa berita yang muncul tentang pornografi yang merebak begitu cepat, Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) mengatakan menerima 33 pengaduan kasus pemerkosaan terhadap anak di bawah umur lantaran terpengaruh video porno Ariel. Selain pornografi diketahui ada 3,6 juta orang Indonesia diketahui terjerumus dalam penyalahgunaan narkoba (www.kabarindonesia.com). Salah satu cara yang paling ampuh adalah dengan adanya penyadaran kepada masyarakat, pendampingan, pengarahan, dll. Fungsi mahasiswa adalah sebagai kontrol sosial (social control) sangatlah penting dalam menyikapi masalah seperti ini.
Masa mahasiswa adalah sebuah Ruang Antara kita yang dulu (remaja) menjadi kita yang esok (dewasa). Menjadi antara antara kita dengan Tuhan kita, antara kita dengan manusia yang lain. Ruang-ruang antara ini dibangun dengan komunikasi-komunikasi agar ini menjadi terjalin. Maka saat menjadi mahasiswa, janganlah menjadi seorang yang DIAM. Berbicaralah maka orang akan tahu apa yang kamu rasakan, Tuhan akan tahu akan doa-doa yang terus terbesit dalam hatimu.
Ruang Belajar
Sejarah telah banyak mencatat mengenai hal ini. Sebut saja cerita yang diabadikan oleh Allah dalam Al-Qur’an tentang pemuda Ashabul Kahfi yang dengan gigih mempertahankan keimanannya. Perjuangan mereka sungguh mahal harganya. Untuk mempertahankan keyakinan tersebut, mereka harus berhadapan dengan penguasa yang terkenal dengan kezalimannya ketika itu. Atau simbol-simbol kepemudaan yang dilambangkan oleh gerakan Sumpah Pemuda 1928 dan para pejuang kemerdekaan terdahulu. Sebutlah tokoh-tokoh seperti Bung Karno, Bung Hatta, Bung Tomo, dan lain sebagainnya. Selain itu pula mahasiswa tidak terlepas dari turunya Sukarno sebagai Presiden di tahun 1966 dan Suharto di tahun 1988.
Semaikn berkembangnya waktu dari masa Suharto yang menerapkan NKK/BKK yang membuat mahasiswa sulit untuk melakukan diskusi-diskusi, ataupun melakukan kegiatan. Dewan Mahasiswa dan Senat Mahasiswa lah yang menjadi tombak organisasi mahasiswa yang diperbolehkan untuk bergerak di kampus. Tetapi setelah runtuhnya rezim Suharto tahu 1988, memberikan perubahan yang sangat besar bagi mahasiswa untuk belajar.
Dari masa itulah mulai muncul sebuah format baru dalam organisasi mahasiswa sebagai sebuah bentuk yang diberi nama Student Government (Pemerintahan Mahasiswa). Universitas Negeri Yogyakarta salah satu dari puluhan kampus yang memilih jalan untuk memakai Student Government. Dimulai pada Tahun 2003 dimana digagaslah sebuah konsep baru yang di UNY diberi nama Republik Mahasiswa Serikat (RMS) dimana disana masih banyak pertentangan konsep dari sana sini. Mulai dari tahun 2004 lah konsep Republik Mahasiswa (REMA) sebagai Nama dari Student Government yang dirancang oleh UNY. Dalam REMA ini terdapat berbagai macam Organisasi Mahasiswa didalamnya, ada Majelis Permusyawaratan Mahasiswa (MPM), Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM), Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) dimana DPM dan BEM juga ada ditingkat Fakultas, dan HImpunan Mahasiswa (HIMA) ditingkat Jurusan.
Selain Organisasi Mahasiswa yang berada didalam REMA, di Universitas Negeri Yogyakarta juga ada Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM), dimana disana mahasiswa akan beraktivitas sesuai dengan minat dan bakat mahasiswa. Antara lain UKM Olah Raga, UKM Kesejahteraan, UKM Seni, UKM Penalaran, dan UKM Bidang Khusus.
Organisasi Mahasiswa dan Unit Kegiatan Mahasiswa hanyalah sebagai Ruang Belajar dimana disana kita membuat dan melatih Tradisi Membaca (Reading Tradition), Tradisi Diskusi (Discussion Tradition), Tradisi Meneliti (Research Tradition), Tradisi Menulis (Writing Tradition). Tradisi inilah yang mulai hilang dan harus dibangkitkan kembali pada jiwa mahasiswa sekarang.
“Tak mungkin orang dapat mencintai negeri dan bangsanya, kalau orang tak mengenal kertas-kertas tentangnya. Kalau dia tak mengenal sejarahnya. Apalagi kalau tak pernah berbuat sesuatu kebajikan untuknya.”
(Pramoedya Ananta Toer)
Tanpa mebaca aku tidak tahu apa-apa, tanpa diskusi kita tidak tahu apa yang dalam pikiran orang lain, tanpa meneliti kita tidak akan menemukan sesuatu hal yang baru, dan tanpa menulis apa yang kita hanyalah sebagai lembaran sejarah yang lalu begitu saja.
Ruang Cita-Cita
“Bermimpilah karena Tuhan akan memeluk mimpi-mimpimu“.
(Arai, Sang Pemimpi)
Memiliki mimpi, itulah yang harus kita miliki sejak kita kecil dengan berbagai khayalan yang ada dalam pikiran kita. Kita tidaklah tahu akan masa depan seperti apa, tetapi kita bisa membuat sebuah rencana untuk mendapatkan apa yang kita impikan.
“Kita, generasi kita ditugaskan untuk memberantas generasi tua yang mengacau. Generasi kita yang menjadi hakim atas mereka yang dituduh koruptor-koruptor tua, seperti….Kitalah yang dijadikan generasi yang akan memakmurkan Indonesia”
(Soe Hok Gie, Catatan seorang Demonstran)
Dengan memiliki visi yang kuat dari sanalah kita akan membangun diri kita dan bangsa kita nantinya, karena pada hakekatnya mahasiswa adalah seorang Iron Stock yang nantinya akan menggantikan generasi yang berada diatas kita, dan seterusnya oleh generasi yang dibawah kita yang akan menggantikan kita. Entah siapa diantara kita nantinya akan menjadi pemimpin-pemimpin bangsa ini, ilmuan-ilmuan yang handal, olahragawan yang menuai banyak prestasi, penjaga budaya bangsa.
Sepertiga (1/3) Ruang Mahasiswa ini hanyalah secuil dari ribuan hal yang dapat dilakukan mahasiswa dalam peran dan fungsinya. Akhir dari sambutan ini hanyalah selamat memilih, karena setiap manusia memiliki hak yang sama untuk menimbang dan memilih. Akan menjadi bodoh adalah tanggungjawab kita, akan menjadi pintar juga tanggungjawab kita.
Wassalamu’alaikum warahmatullah wabarakatuh
Yogyakarta, Juli 2010
ttd
Amiruddin Shafa
Ketua Majelis Permusyawaratan Mahasiswa
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar