Pages - Menu

Kamis, 10 Juni 2010

Mahasiswa = Konsisten


Menjadi sebuah relaitas bersama bahwa selama menjadi mahasiswa, masih ingat saya waktu itu di jelali oleh kakak angkatan saya untuk mengerti apa saja fungsi menjadi mahasiswa, idealitas menjadi mahasiswa itu seperti apa. Fungsi social lah, fungsi moral lah, atau fungsi-fungsi yang lain. Ingat saat para pemandu-pemandu ospek memberikan sedikit ceramahnya untuk mengarahakn kita mau kemana? Alhasil saya pun menjadi orang yang tahunya seperti itu. Beda dengan setelah beberapa tahun menjejaki kaki di kampus UNY tercinta ini, bingung saat melihat berdiri dimana, dan dalam posisi seperti apakah mahasiswa saat ini. Wuih…seperti melihat hal-hal yang mungkin tidak akan dilihat oleh mahasiswa yang baru masuk (ya iyalah, kan belom tau apa2).
Nah ini nih yang aku bingungkan saat menjadi mahasiswa tingkat akhir (mungkin karena tekanan kapan mau lulus nya kali ya..). saat melihat para aktivis mahasiswa yang sekarang menjadi para pemegang kebijakan, para penggerak gerakan mahasiswa, para eksekutor lapangan, yang dilihat hanyalah apa yang kita pelajari, semua hanyalah berkedok pada “proses” karena sebuah nilai dari hasil itu berada dalam proses itu. Lalu?bagaimana jika proses itu tidak sesuai dengan yang kita inginkan padahal sebenarnya kita bisa menjalankanya? inilah keresahannya. Proses yang tidak sesuai dengan idealita menjadi sebuah hal yang “diwajarkan” saja, karena nilainya adalah disana, lalu hilang begitu saja ditelan angina, lalu kemana kita bisa menjadi sesuai dengan idealita itu?jika kita sendiri tidak bisa memaksimalkan diri kita, karena hal ini lah, hal itu lah, atau segudang alasan lainya.
Sebegitu percayanya masyarakat kepada mahasiswa sebagai sebuah elemen yang cukup bisa objektif dan netral untuk menyikapi permasalahan bangsa ini, tetapi kepercayaan itu semakin hilang jika melihat mahasiswa ternyata tidak berada dalam posisi yang netral (berada dalam sebuah kepentingan).
konsisten
Hanya menjadi ideal saja sebuah kekonsistenan mahasiswa itu dipertaruhkan, seperti saat kita melihat berbagai forum yang membuat sebuah kesepakatan-kesepakatan, ataupun sebuah hasil musyawarah-musyawarah yang nantinya hanyalah menjadi sebuah hasil notulensi saja, tanpa ada gerak untuk menuju hasil. seperti beberapa forum yang pernah saya ikuti sekarang ini telah membuktikan mahasiswa sekarang ini hanyalah menjadi sebuah elemen yang inkonsisten saja, karena mereka hanya bisa menjadi elemen yang berwacana idealita. Kesepakatan yang disepakati tidak dilaksanakan, atau hasil musyawarah setiap tahunya hanya berputar-putar pada satu titik yang sama.
Ayo kawan-kawan semua,dengan ini ajakan buat kita untuk kembali bersama-sama dalam barisan yang menjadikan seorang mahasiswa yang konsisten.
Jogja, 11 Juni 2010
tengah malam 01.03 WIB

Tidak ada komentar:

Posting Komentar