Bingung mau dibilang apa, sudah berusaha ke sana kemari, dari ujung sana ke sini tetep aja gak dapet hasil nya. He..he..he..(ini niat nulis dari yang sebelah mana sih)
Serius..
Kisah ini dimulai dari bulan Maret awal saat melihat beberapa pengumuman di facebook kawan-kawan ku di BEM SI yang dapat pengumuman itu. Penasaran aku mencoba melihat pengumuman apa sih? Dan ku lihat disana berjudul Forum Indonesia Muda IX(FIM 9). Baru baca saja sudah tertarik, apalagi kalau bisa ikut. Dengan bertanya sama beberapa teman yang ada disana (anak UI) aku dapat info terkait pendaftarannya yang disana tertulis paling lambat akhir maret.
Sempat meninggalkan sejenak tentang agenda ini, karena dikejar beberapa agenda yang lain, akupun mulai mencoba mencicil mengisi formulir dan persaratan FIM 9 ini. Lupa!!! Namanya juga manusia, mahasiswa SKS lagi. Semuanya di garap kalau tidak mendekati batas akhir. Mencoba mengembalikan ruh semangat untuk ikut FIM 9, di akhir bulan sambil nge tag kawan-kawan di UNY yang lain buat ikut juga, aku selesaikan artikel yang belum ku garap sampai waktu itu. Sreeetttt.. tepat hamper pukul 00.00 malam email pun terkirim di detik akhir pengumpulan. Alhamdulillah, seperti biasa, yang penting berusaha semaksimal mungkin untuk mendaftar dan ikut berpartisipasi, diterima atau tidak itu nanti, tinggal berdoa saja (seperti pada tahun 2009 saat ikut PIMNAS). Diwaktu bersamaan kawan seperjuanganku yang mau ku ajak untuk ikut pun berusaha mengirimkan form biodata dan artikelnya.
Pasca itu, lewat begitu saja selama beberapa hari. Dan akhirnya pengumuman pun ada di web nya FIM (forumindonesiamuda.com) hem..ternyata aku nongol di urutan yang ke-12 dan satu-satunya dari kampus ku (UNY). Buat kawan ku, maaf aku harus berangkat sendirian. Sambil mempersiapkan agenda Jelajah Institusi yang menjadi inisiasiku beberapa waktu lalu untuk anggota legislative UNY ke Jakarta yang Alhamdulillah waktunya tidak terlalu lama dari FIM 9, yaitu pada tanggal 4-7 Mei 2010 dan FIM9 dari tanggal 28 April- 2 Mei 2010 (deket kan?) lalu mulailah masuk pada rencana perjalanan panjang ke Jakarta dalam beberapa hari.
Mencoba berprasangka baik kepada rektorat kampus, aku mencoba untuk mencari dana kesana (minimal buat perjalanan) karena agenda ini juga merupakan agenda pengembangan soft skill tingkat nasional. Dengan beberapa pertimbangan akhirnya aku pun mengajukannya,huft.. ternya ta di tolak mentah-mentah. Katanya sih bukan agenda yang direkomendasikan dari dikti. Berarti aku harus nekat kesana dengan keadaan keterbatasan. Hari itu sudah meunjukkan hari Rabu, satu hari sebelum acara. Dan aku masih sibuk bercengkrama di kampus sampai pukul 14.00WIB membahas KKL yang berbeda dengan mahasiswa yang lain.
Terburu-buru pengen segera pulang, karena hari itu kakak sepupu ku ada yang baru saja melahirkan anak pertamanya dan aku belum sama sekali menjenguknya. Bergegas pulang, tapi ternyata di tengah jalan aku berpikir ulang kalau ini tidak akan cukup waktunya. Dan kuputuskan mengurungkan niatku untuk bertemu adk cilik yg baru saja lahir (sama setahun yg lalu saat kakak ku yg ini menikah aku baru berada di Malang). Sedih sih rasanya, tapi mau bagaimana lagi. Hanya ada waktu satu jam untuk beres-beres barang bawaan apa saja yang harus di bawa. Dengan membawa 3 tas sekaligus aku menenteng keluar rumah, tas pertama diisi dengan perlengkapan pakaian dan perlengkapan pribadi lainya, tas ke dua diisi dengan laptop kesayanganku, dan tas yang ketiga diisi dengan buku-buku bacaan. Memang rezeki g kemana, ortu g tega lihat anaknya pergi ke Jakarta berhari-hari Cuma bawa uang 50rb rupiah. Dengan tambahan dari ortu lumayan bisa untuk jaga-jaga.
Tepat pukul 16.30 WIB sampailah aku di depan stasiun kereta lempuyangan yang sudah di padati orang-orang yang memiliki kesibukan masing-masing. Petualangan pun dimulai dari langkah-langkah kecil yang ku ciptakan sendiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar